Rangkaian Mixer Sederhana

Rangkaian Mixer Sederhana: Diagram dan Cara Merakitnya

Front-tv.net – Dalam dunia audio, penggunaan mixer sangat umum terutama dalam situasi yang membutuhkan penggabungan beberapa sumber suara menjadi satu.

Baik itu untuk keperluan rekaman, pertunjukan live, atau penggunaan pribadi di rumah, mixer memainkan peran penting dalam mengatur dan mengontrol suara yang dihasilkan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang skema rangkaian mixer sederhana yang memungkinkan kita untuk menggabungkan beberapa sumber suara secara praktis.

Apa itu Audio Mixer?

Rangkaian Mixer Sederhana

Fungsi utama dari audio mixer adalah mencampurkan tiga jenis sumber suara yang berbeda. Dengan menggunakan perangkat ini, pengguna dapat menggabungkan sumber suara menjadi satu harmonisasi yang sesuai dengan keinginan.

Rangkaian mixer sederhana, mixer buatan Goshen Swara Indonesia sering digunakan pada acara musik live dan acara lainnya. Audio mixer umumnya ditemukan di studio rekaman dan industri penyiaran radio dan televisi.

Alat ini membantu kru untuk menyelesaikan tugas mereka dengan baik dan tepat. Karena peran mixer sangat penting dalam produksi, toko musik biasanya menjual perangkat ini.

Meskipun dilengkapi dengan berbagai tombol, setiap tombol pada mixer memiliki fungsi yang berbeda dan saling melengkapi untuk menciptakan harmonisasi audio dan komposisi yang pas. Karena memiliki berbagai fungsi tersebut, alat ini menjadi populer digunakan.

Bagian-bagian Utama Rangkaian Mixer

Sebelum kita membahas skema rangkaian mixer sederhana, penting untuk memahami bagian-bagian utama yang terlibat dalam rangkaian ini. Berikut adalah beberapa komponen yang umum digunakan dalam rangkaian mixer:

  1. Input Channels: Merupakan bagian dari mixer yang digunakan untuk menghubungkan sumber suara seperti mikrofon, instrumen musik, atau perangkat audio lainnya. Setiap input channel biasanya dilengkapi dengan kontrol volume dan equalizer untuk mengatur karakteristik suara.
  2. Fader: Fader adalah kontrol linier yang digunakan untuk mengatur level suara dari setiap input channel. Dengan menggeser fader ke atas atau ke bawah, kita dapat mengatur seberapa banyak suara dari setiap sumber yang ingin digabungkan.
  3. Master Output: Bagian ini adalah tempat keluarnya suara yang telah digabungkan dari semua input channel. Biasanya terdapat kontrol volume utama untuk mengatur level suara keseluruhan.
  4. Auxiliary SendsMixer sering dilengkapi dengan auxiliary sends yang memungkinkan pengiriman sinyal suara tambahan ke perangkat lain seperti efek atau monitor.
  5. Monitoring Section: Bagian ini menyediakan kontrol untuk mendengarkan suara secara real-time melalui headphone atau monitor speaker. Terkadang juga dilengkapi dengan kontrol pan untuk mengatur posisi suara di antara stereo field.

Komponen Atau Bahan Bahan Yang Dibutuhkan

Sebelum kita beralih ke langkah perakitan rangkaian mixer sederhana, penting untuk menyiapkan dan memahami setiap komponen atau modul yang diperlukan dalam proses perakitan.

Baca Juga:  Skema Regulator TV LCD Sharp Aquos: Terlengkap!

Berikut adalah daftar bahan-bahan yang perlu Anda siapkan:

  1. Trafo berdaya 3 ampere berkualitas tinggi sangat disarankan, meskipun Anda juga dapat menggunakan trafo 1 atau 2 ampere. Namun, disarankan untuk memilih trafo 3 ampere agar mencapai stabilitas yang lebih baik dan menghindari gangguan dengungan.
  2. Modul power supply simetris diatur menggunakan IC seri 78xx dan 79xx.
  3. Modul kontrol/mixing konsol akan menentukan jumlah channel mixer yang dapat digunakan, tergantung pada kebutuhan Anda, bisa dibuat minimal empat channel atau lebih.
  4. Satu unit modul echo digunakan sebagai efek tambahan.
  5. Gunakan kit power amplifier mini stereo untuk headphone.
  6. Tiga modul Master mixer dengan satu potensio.
  7. Pastikan menggunakan kabel yang dilengkapi dengan ground mono.
  8. Diperlukan tiga potensio mono 50K, satu IC regulator 7809 untuk menurunkan tegangan menuju echo, dan tiga belas resistor dengan nilai 47k dan 4k7.
  9. Sediakan juga Jack mic female yang disesuaikan dengan kebutuhan – umumnya setiap modul kontrol mixing memiliki dua jack mono dan stereo.
  10. Terakhir, gunakan Jack in/out (RCA).

Skema Rangkaian Mixer Sederhana

Sekarang, mari kita lihat skema rangkaian mixer sederhana yang dapat kita buat sendiri. Rangkaian ini terdiri dari beberapa input channel dengan kontrol volume individu, fader, dan master output.

Gambar Skema Rangkaian Mixer Sederhana:

+---------------------------+
| |
| INPUT 1 |
| +-----------------------+ |
| | | |
| | VOLUME | |
| | | |
| +-----------------------+ |
| |
| INPUT 2 |
| +-----------------------+ |
| | | |
| | VOLUME | |
| | | |
| +-----------------------+ |
| |
| INPUT 3 |
| +-----------------------+ |
| | | |
| | VOLUME | |
| | | |
| +-----------------------+ |
| |
| ... |
| |
| INPUT N |
| +-----------------------+ |
| | | |
| | VOLUME | |
| | | |
| +-----------------------+ |
| |
| MASTER |
| +-----------------------+ |
| | | |
| | FADER | |
| | | |
| +-----------------------+ |
| |
| OUTPUT |
| +-----------------------+ |
| | | |
| | VOLUME | |
| | | |
| +-----------------------+ |
| |
+---------------------------+

Diagram Cara Merakit Modul Elektronik Untuk Merakit Sebuah Mixer

rangkaian mixer sederhana

Untuk membuat sebuah rangkaian mixer sederhana, Anda memiliki opsi untuk membeli mixer yang sudah jadi atau yang sudah ditempatkan dalam box mixer.

Namun, merakit sendiri mixer dengan menggabungkan beberapa modul/kit dapat menghemat biaya dan sekaligus meningkatkan kemampuan atau keterampilan Anda.

Selain itu, dengan merakit mixer dari awal, Anda dapat menambahkan channel sesuai dengan keinginan Anda.

Diagram Merakit Mixer Audio Sederhana

Diagram Merakit Mixer Audio Sederhana

Catatan:

  • Rangkaian mixer sederhana di atas tidak bersifat baku, sehingga dapat diubah sesuai keinginan dan kreativitas masing-masing.
  • Sebagai contoh, dapat mengganti ampere trafo, mengganti potensiometer, menambahkan kontrol mixing, dan sebagainya.
  • Jika dirasa tidak perlu, dua resistor 47k dapat dihilangkan.
  • Ketika ingin menggunakan efek dari luar, seperti efek reverb Alesis, jalur SEND dan RETURN adalah solusinya.
  • Potensiometer SEND atau RETURN diperlukan untuk menyeimbangkan suara terkait efek dari luar, sementara potensiometer volume echo digunakan untuk mematikan echo bawaan saat ingin efek dari luar.
  • IC 7809 merupakan IC tambahan, sehingga tidak diperlukan jika modul echo sudah menggunakan IC tersebut dalam rangkaian.
  • Modul atau kit yang terdapat dalam diagram tidak harus identik, dapat menggunakan modul apa pun sesuai selera.
  • Modul aksesoris seperti tampilan LED VU dapat ditambahkan, inputnya dapat diambil dari output master L/R.
Baca Juga:  Skema Inverter DC to AC - Terlengkap

Cara Kerja Rangkaian Mixer Sederhana

Sebelum memulai pembuatan rangkaian mixer sederhana, sangat penting untuk memahami definisi dan cara kerjanya. Mixer merupakan perangkat yang tak kalah penting dengan mikrofon, berperan dalam mencampur semua sinyal suara yang masuk, menyeimbangkan mereka untuk menciptakan keseimbangan yang sesuai, lalu membaginya menjadi output stereo dan mono.

Langkah selanjutnya adalah mengirimkan sinyal ke crossover, lalu ke power amplifier, dan akhirnya ke speaker. Penggunaan audio mixer dianggap lebih efisien, khususnya pada konser musik di mana beberapa amplifier perlu digunakan untuk mengatur vokal penyanyi dan suara alat musik.

Mixer audio menjadi komponen krusial dalam mengumpulkan sinyal dari beberapa mikrofon yang dipasang dan mengatur level suara atau volume untuk menciptakan keseimbangan antara suara vokal penyanyi dan alat musik sebelum diperkuat melalui amplifier.

Berikut adalah skema rangkaian mixer sederhana untuk 3 mikrofon dengan tegangan 12V:

  1. R1, R2, R11 = 2k2
  2. R2, R7, R12 = 470k
  3. R3, R8, R13 = 8k2
  4. R4, R9, R14 = 270
  5. R5, R10, R15, R24 = 1k
  6. R16, R17, R18 = 27k
  7. R19 = 1M
  8. R20 = 4k7
  9. R21 = 680
  10. R22, R23 = 100
  11. VR1, VR2, VR3 = potensiometer 50k
  12. C1, C4, C7 = 0,47 uF/50V
  13. C2, C5, C8 = 221
  14. C3, C6, C9, C10 = 1uF/50V
  15. C11 = 4,7 uF/25V
  16. C12 = 470 uF/25V
  17. C13 = 100uF/16V
  18. C14 = 47uF/16V
  19. T1, T2, T3, T4 = C458
  20. 1 soket output/soket RCA
  21. 3 soket/jack mikrofon

Mixer audio dengan 3 mikrofon dapat terhubung ke amplifier jenis apa pun yang memiliki input Aux atau Line in. Setiap mikrofon dilengkapi dengan pre-amplifier satu transistor, yaitu T1, T2, T3, dan komponen lainnya.

Input dari setiap pre-amplifier dapat disambungkan ke mikrofon dinamis standar yang memiliki impedansi 600 Ohm atau impedansi lainnya.

Selanjutnya, keluaran dari ketiga pre-amplifier dipadukan dengan resistor R16, R17, dan R18 yang diatur oleh potensiometer VR1, VR2, dan VR3.

Baca Juga:  Jenis-jenis Resistor - Lengkap dengan Fungsinya

Paduan antara R16, R17, dan R18 bersama dengan VR1, VR2, dan VR3 membentuk impedansi input untuk penguat yang dibangun pada T4 dan komponennya.

Untuk setiap sambungan dari papan rangkaian ke soket mikrofon, disarankan menggunakan kabel koaksial, termasuk pada sambungan bagian keluaran.

Hal yang sama berlaku pada bagian potensiometer, sebaiknya menggunakan kabel koaksial dengan pelindung yang terhubung ke ground untuk mengurangi kemungkinan risiko.

Kelebihan dan Kekurangan Mixer Sederhana

Membuat mixer sederhana memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

Kelebihan:

  • Biaya Rendah: Rangkaian mixer sederhana umumnya terdiri dari komponen-komponen yang murah dan mudah didapatkan, sehingga biaya pembuatannya relatif rendah.
  • Kemudahan Perakitan: Skema rangkaian yang sederhana memudahkan orang untuk merakit sendiri mixer tanpa memerlukan pengetahuan elektronik yang mendalam.
  • Portabilitas: Mixer sederhana biasanya memiliki ukuran yang kecil dan ringan, sehingga mudah dibawa-bawa dan digunakan di mana saja.

Kekurangan:

  • Keterbatasan Fitur: Mixer sederhana mungkin tidak dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti equalizer atau auxiliary sends yang ada pada mixer profesional.
  • Kualitas Suara: Kualitas suara yang dihasilkan oleh mixer sederhana mungkin tidak sebaik mixer yang lebih mahal dan berkualitas tinggi.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan Front-tv.net mengenai rangkaian mixer sederhana. Membuat mixer sederhana adalah pilihan yang baik untuk menggabungkan suara dari beberapa sumber secara praktis.

Dengan memahami bagian-bagian utama dan cara kerja rangkaian mixer, kita dapat merakit sendiri mixer yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Meskipun memiliki keterbatasan, mixer sederhana tetap menjadi solusi yang ekonomis dan efektif untuk mengatur dan mengontrol suara.

Semoga artikel ini bermanfaat dalam memahami skema rangkaian mixer sederhana dan memberikan inspirasi bagi Anda untuk membuatnya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *